Analisis Metode Hisab Kontemporer terhadap Jam Istiwa’

Studi Penentuan Awal Waktu Salat di Fathul Ulum Kediri

  • Abdul Majid Amirudin Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Ahmad Junaidi Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Keywords: Contemporer, Istiwa', Prayer

Abstract

In determining the beginning of prayer times in this modern era, there are several very practical and efficient ways, such as the Contemporary Hisab method in which there are various theories such as the Nutical Almanac theory and the Ephemeris theory, both of which are used by the government as a reference in determining early prayer time. In contrast to the Fathul Ulum Islamic boarding school, one of the Islamic boarding schools in Kediri which still adheres to the Istiwa Hour in determining the start of prayer times, which in the calculation results have a difference of about 5, 15, 30 to 45 minutes with the prayer time schedule used by the community. government. The purpose of this study was to determine the differences, calculation processes and contemporary Hisab analysis on the use of special hours in determining the beginning of prayer times. This research is a field research using qualitative analysis methods. From this study it was concluded that the difference in time between Contemporary Hisab and Istiwa' Clock in determining the beginning of prayer timeThe difference between the prayer times is about 5-45 minutes. The difference is due to the different time rules, ikhtiyat, and calculation methods. Based on the results of the contemporary reckoning analysis, the use of this special clock is still very relevant, because this special clock includes tahqiqi reckoning, in which the tahqiqi reckoning and contemporary reckoning are both used. spherical triangle formula.

Penentuan awal waktu salat di era moderen seperti ini terdapat beberapa cara yang sangat praktis dan efesien seperti halnya metode Hisab Kontemporer yang mana didalam nya terdapat berbagai teori-teori seperti teori Nutical Almanac dan teori Ephemeris yang kedua teori tersebut digunakan oleh pemeritah sebagai acuan dalam menentukan awal waktu salat. Berbeda dengan pondok pesantren Fathul Ulum salah satu pondok pesantren di Kediri yang mana masih berpegang teguh terhadap Jam Istiwa’ dalam menentukan awal waktu salat, yang mana didalam hasil perhitungannya memiliki selisih sekitar 5, 15, 30 sampai 45 menit dengan jadwal waktu salat yang digunakan oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan, proses perhitungan dan analisis Hisab kontemporer terhadap penggunaan jam istiwa’ dalam menentukan awal waktu salat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunkan metode analisis kualitatif. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa perbedaan selisih waktu antara Hisab Kontemporer dengan Jam Istiwa’ dalam menetukan awal waktu salat adalah selisih jadwal waktu salatnya sekitar 5-45 menit. Perbedaan itu disebabkan karena kaidah waktu yang digunakan, ikhtiyat, dan metode perhitunganya berbeda dan Berdasarkan hasil analisis hisab kontemporer penggunaan jam istiwa’ ini masih sangat relevan, karena jam istiwa’ ini termasuk hisab tahqiqi yang mana hisab tahqiqi dengan hisab kontemporer itu sama-sama menggunkan rumus segitiga bola.

References

Ahmad, Syadzaly. Kitab Durusul Falakiyah terjemah rubu’ Kwagean 2019.

Ahyani, Nurul. Perbandingan Tingkat Akurasi Hasil Perhitungan Awal Waktu Salat Menggunakan Jam Digital Dan Ephemeris 2021, Al-Hakim Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 3,No. 1 Mei 2021.

Anton, Muhammad. Perancangan Jam Istiwa Otomatis Menggunkan Running Text Dan Speaker Sebagai Alat Bantu Waktu Salat di Masjid Nurul Hidayah Al-Takwa. Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE) Vol. 5, No. 2, November 2020.

Arifin Mustakim, Riza. Relevansi Jadwal Waktu Salat Sepanjang Masa, Jurnal Alwatzikhoebillah: Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 6, No. 2, JUli 2020.

Azhari, Susiknan. Ilmu Falak perjumpaan Khazanah dan Sains Moderen. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 2007.

Bashori. Muhammad Hadi. Pengantar Ilmu Falak. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2015.

Badan Hisab Dan Rukyah Departemen Agama, Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 1981.

Ismail, Metode Penentuan Awal waktu Salat Dalam Perspektif Ilmu Falak Jurnal Ilmiah Islam Futura Vol. 14. No. 2, Februari 2015.

Jamil, A. Ilmu Falak (Teori Dan Aplikasi). Jakarta: Amzah, 2011.

kholis, Nur. “Analisis Terhadap Penentuan Awal Waktu Shalat Menurut Islamic Camter Ponorogo,” Skripsi, STAIN Ponorogo. Ponorogo. 2014.

Maghfuri, Alfan. Hisab Awal Waktu Salat dalam Kitab al-Durusul Falakiyyah, Al-Mizan Jurnal Pemikiran Hukum Islam Vol. 14, No. 1, 2018.

Mubit, Riza.l Formulasi Waktu Salat Perspektif Fikih dan Sains, Al-Marshad Jurnal Astronomi Islam Dan Ilmu-ilmu Berkaitan Vol. 3, No. 2 2017.

Musonnif, Ahmad. Ilmu Falak Metode Hisab Awal Waktu Shalat, Arah Kiblat, Hisab Urfi dan Hisab Hakiki Awal Bulan. Yogyakarta: Teras , 2011.

Munfaridah, Imroatul Ilmu Falak 1. Ponorogo: Cv Nata Karya, 2018.

Qomariah, Nur. Penentuan Awal Waktu Salat (Awal Waktu Salat Asar, Magrib, Isya Berdasarkan Hadis Nabi) Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Fakultas UIN Mataram, P-ISSN: 2689. E-ISSN: 2722-0176 Vol. 2, No. 2, Desember 2020.

Rizal Fahmi, Moh. Studi Komporasi Jadwal Salat Sepanjang Masa H.Abdurrani Muhammad Dengan Hisab Kontemporer. 566_Jurnal Bimas Islam Vol. 10, No. 3 2017.

Wawancara. Ustad Rofiq salah satu ustad di Ponpes Fathul Ulum Kwagean, 31 oktober 2020.

Wawancara. Agus H. Muhammad Muslim Aziz putra KH. Abdul Hannan Ma’sum Pendiri Ponpes Fathul Ulum Kwagean, 30 oktober 2020.

Wawancara dengan Ust. Umar Salim salah satu pegajar di Pon Pes Darul Huda Myak, tanggal 30 november 2020.

Sado, Arino Bemi. Waktu Shalat Dalam Perspektif Astronomi Sebuah Integrasi Antara Sains Dan Agama. Jurnal Mu’amalat Volume 7, No. 1, juni 2015.

Published
2021-12-31
How to Cite
Majid Amirudin, A., & Junaidi, A. (2021). Analisis Metode Hisab Kontemporer terhadap Jam Istiwa’: Studi Penentuan Awal Waktu Salat di Fathul Ulum Kediri. Jurnal Antologi Hukum, 1(2), 97-116. https://doi.org/10.21154/antologihukum.v1i2.323
Section
Articles