Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung sebagai Bahan Pembuatan Sereal untuk Alternatif Menu Sarapan

  • Jihan Maghfiroh IAIN Ponorogo
  • Rizki Putri Asyari IAIN Ponorogo
  • Roufi'ul Mustafidah IAIN Ponorogo
  • Titah Sayekti IAIN Ponorogo
Keywords: Limbah Sereal Tongkol jagung

Abstract

Limbah tongkol jagung biasanya hanya dibuang atau dimanfaatkan untuk pakan ternak, dimana jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan produksi pertanian jagung juga harus diseimbangkan dengan upaya lebih lanjut dalam mengolah limbah tongkol jagung. Tongkol jagung yang hanya dianggap limbah, ternyata memiliki kandungan gizi yang dapat dikonsumsi oleh manusia, salah satunya serat kasar. Adanya kandungan serat yang cukup tinggi menjadikan tongkol jagung cocok digunakan untuk bahan pembuatan sereal yang bergizi dan mengenyangkan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan nilai tambah, dengan memanfaatkan tongkol jagung sebagai bahan dasar dari sereal. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi volume limbah tongkol jagung serta membuat alternatif sarapan bergizi dan praktis sebagai upaya mewujudkan Indonesia sehat. Penyusunan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. bahwa SEKOJA dapat diterima oleh masyarakat baik dari segi tekstur Data didapatkan dari hasil uji dan dari referensi seperti jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Data hasil uji menunjukkan bahwa SEKOJA mengandung serat, karbohidrat, protein, dan lemak, dimana makronutrien tersebut dibutuhkan tubuh untuk memenuhi gizi di pagi hari. Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan, rasa, dan aroma. Sedangkan SEKOJA memiliki daya simpan yang cukup lama meskipun tidak menggunakan pengawet.

References

Agus Santoso. (2011). Serat pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya bagi Kesehatan. Magistra, 10(3), 35–40.

Amelia, M.R., dkk. (2014). Penentuan kadar Abu (AOAC 2005). Fakultas Ekologi Manusia. 1-3.

Badan Pusat Statistik. (2016). Tanaman Jagung. BPS - Statistics Indonesia. https://www.bps.go.id/pressrelease/2016/07/01/1272/produksi-padi-tahun-2015-naik-6-42-persen.html#:~:text=Produksi jagung tahun 2015 sebanyak,18 persen) dibandingkan tahun 2014.

Cholifah, N., Hendrarini, L., & Amri, C. (2017). Pemanfaatan Bawang Putih dan Daun Pandan sebagai Pengawet Alami Tahu Ditinjau dari Masa Simpan dan Tingkat Kesukaan. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), 10. https://doi.org/10.29238/sanitasi.v9i1.35

Felicia, A. (2006). Pengembangan Produk Sereal Sarapan Siap Santap Berbasis Sorghum.

Hantia, O. (2021). Pengaruh Kebiasaan Sarapan Pagi terhadap Konsentrasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Kelas V SDN 24 Kota Bengkulu.

Husna, N.E. 2014. Leubiem Fish (Canthidermis Maculatus) Jerky With Variation Of Production Methods, Type Of Sugar, And Drying Methods. Jurnal teknologi dan industry pertanian Indonesia. Universitas syahkuala.

Indriany, D., Mappiratu, & Nurhaeni. (2013). Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea Mays) Untuk Produksi Bioetanol Menggunakan Sel Ragi AMmobil secara berulang. Online Jurnal of Natural Science, 2(3), 54–65.

Islamiyati, R., Suraman, Y. D. A., & Wardayanti. (2013). Kandungan Protein dan Serat Kasar Tongkol jagung yang Diinokulasi Trichorderma sp. pada Lama Inkubasi yang Berbeda. Buletin Nutrisi Dan Makanan Ternak, 12(2), 59–63.

Purwanti, S., & Shoufiah, R. (2017). Kebiasaan Sarapan Pagi Mempengaruhi Status Gizi Remaja. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, 09, 81–87.

Putri, A. E. V. T., Pratjojo, W., & Susatyo, E. B. (2015). Uji Proksimat dan Organoleptik Brownies dengan Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour). Inodonesian Journal of Chemical Science, 4(3), 168–171.

Rangkuti, F. M. (2021). Penentuan Kadar Lemak pada Kerang Darah dan Kerang Batik dengan Metode Hidrolis (Weibull). Universitas Sumatera Utara.

Ratnasari, Z., Baehaki, A., & Supriadi, A. (2014). Penggunaan Garam, Sukrosa, dan Asam Sitrat Konsentrasi Rendah untuk Mempertahanlan Mutu Fillet Ikan Gabus (Channa striata) yang Disimpan pada Suhu 4 Derajat Celcius. Fishtech, 3(1), 8–14.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 38–44.

Suhartini, T., Pakhri, A., & Mustamim. (2018). Kandungan Protein dan Kalsium pada Biskuit Formula Tempe dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oliefera). Media Gizi Pangan, 25(1), 64–68.

Sumaryanto. (2009). Diversifikasi sebagai Salah Satu Pilar Ketahanan Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 27(2), 93–108.

Suraya, S., Apriyani, S. S., Larasaty, D., Indraswari, D., Lusiana, E., & Anna, G. T. (2019). “Sarapan Yuks” Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Anak-Anak. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1), 201–207. https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i1.4350

Tanra, N., Syam, H., & Sukainah, A. (2019). Pengaruh Penambahan Pengawet Alami terhadap Kualitas Gula Aren (Arenga pinnata Merr.) yang Dihasilkan. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertania, 5(2), 83–96.

Umiyasih, U., & Wina, E. (2008). Pengolahan dan Nutrisi Limbah Tanaman Jagung sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Wartazoa, 18(3), 127–136.

Yusuf, M., & Agus Suyanto. (2011). Experimen Pembuatan Crab Nugget dengan Bahan Second Grade dari Industri Rajungan serta Analisa Aspek Ekonominnya. Jurnal Pangan Dan Gizi, 02(04), 1–62.

Published
2022-11-29
Section
Articles