AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl
<p>AL-THIFL<em> : </em>Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah<em> is a Scientific Journal published by </em><strong>Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo </strong>Half-Yearly <strong>(Februari and September). </strong>This Scientific Journal contains studies or research by students or collaboration between students and lecturers. The field highlighted in this study is Islamic Basic Education, especially in the realm of Elementary Schools or Madrasah Ibtidaiyah. <strong><span style="vertical-align: inherit;">(ONLINE ISSN: 2775-5711 PRINT ISSN: 2775-5436) </span></strong></p> <p>The scope of this journal includes:</p> <ol> <li class="show">Research Results Based on MI or Elementary School Learning;</li> <li class="show">Research Results on MI or Elementary School Student Development;</li> <li class="show">Theoretical Study of Basic Education.</li> </ol>Institut Agama Islam Negeri Ponorogoen-USAL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah2775-5436Pengaruh Math Anxiety Terhadap Kemampuan Berhitung Dalam Menyelesaikan Permasalahan Sintesis Matematis Siswa Kelas IV
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3977
<p><em>Math anxiety</em> yang dialami siswa membawa respon yang buruk terhadap keterampilan matematis dasar siswa yaitu kemampuan berhitung. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh <em>math anxiety</em> terhadap kemampuan berhitung dalam menyelesaikan permasalahan sintesis matematis siswa kelas IV MI Kanzul Huda Ponorogo. (2) Menjabarkan besarnya tingkatan pengaruh <em>math anxiety</em> terhadap kemampuan berhitung dalam menyelesaikan permasalahan sintesis matematis siswa kelas IV MI Kanzul Huda Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis kuantitatif asosiatif. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana dengan teknik pengumpulan data berupa tes dan angket. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Kanzul Huda sejumlah 49 siswa. berdasarkan analisis data diperoleh hasil yaitu (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara <em>math anxiety</em> terhadap kemampuan berhitung dalam menyelesaikan permasalahan sintesis matematis siswa kelas IV MI Kanzul Huda Ponorogo. (2) Besarnya tingkat pengaruh <em>math anxiety</em> terhadap kemampuan berhitung dalam menyelesaikan permasalahan sintesis matematis siswa diperoleh nilai hubungan/korelasi (R) sebesar 0,351 dengan tingkat korelasi rendah sedangkan dari hasil koefisien determinasi (R<sup>2</sup>) diperoleh bahwa <em>math anxiety</em> mempengaruhi kemampuan berhitung siswa dalam menyelesaikan permasalahan sintesis matematis siswa sebesar 12,3%. Maka dapat disimpulkan bahwasanya math anxiety secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kemampuan berhitungan siswa.</p>Yurike Ika AprianiAnnisa Dwi Kurniawati
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-11-042024-11-044216818210.21154/thifl.v4i2.3977Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode Eksperimen Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya IPAS Kelas 5
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3959
<p>Dengan menggunakan metode eksperimen, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V A SDN Patihan mengenai sifat-sifat cahaya. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan 23 siswa kelas V A SDN Patihan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Sebelum melakukan penelitian kelas, dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. Dalam penelitian ini Rancanagan mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart untuk tingkat prestasi belajar sifat-sifat cahaya yang mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa kelas V A SDN Patihan terlihat dari hasil belajarnya pada setiap akhir siklus pembelajaran. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan relatif pada nilai rata-rata kelas, dengan ketuntasan klasikal sebesar 71,7% pada siklus I dan ketuntasan 8,4% pada siklus II. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Patihan</p>Ricky Cahya Permatasari BudiHeny Kusuma Widyaningrum Lilik Suryani
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-11-152024-11-154218319210.21154/thifl.v4i2.3959Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual dan Intelektual) dengan Media Benda Konkret Bermetode Permainan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3953
<p>Abstrak</p> <p>Dalam proses pembelajaran siswa sekolah dasar dibagi menjadi dua kelompok yaitu: siswa kelas rendah dan siswa kelas tinggi. Masalah yang sering terjadi pada kelas rendah dalam proses pembelajaran matematika ialah kurangnya pemahaman matematis siswa. Kurangnya hasil belajar siswa kelas 1 SDN 2 Tonatan disebabkan karena siswa banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama temannya daripada memperhatikan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dengan media benda konkret bermetode permainan pada mata pelajaran matematika kelas I di SDN 2 Tonatan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan judul model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual dan Intelektual) dengan media benda konkret bermetode permainan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Tonatan. Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas, yaitu ketika situasi pembelajaran membosankan siswa akan ramai dan tidak fokus dalam proses pembelajaran yang menjadikan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Penerapan model pembelajaran SAVI dengan media benda konkret bermetode permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Tonatan pada setiap siklus walaupun belum maksimal, dari siklus I siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 20 siswa (58,83 ) dan yang tidak tuntas berjumlah 14 siswa (41,17 ). Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 30 siswa (88,54 ) yang mendapat nilai tuntas, sedangkan yang tidak tuntas hanya berjumlah 4 siswa (11,76 ).</p> <p>Kata kunci: Hasil belajar; SAVI; benda konkret; Permainan</p> <p><em> </em></p> <p><em>Abstrak</em></p> <p><em>Dalam proses pembelajaran, siswa SD dibagi menjadi dua kelompok: siswa kelas rendah dan siswa kelas atas. Permasalahan yang sering terjadi di kelas bawah dalam proses belajar matematika adalah kurangnya pemahaman matematika siswa. Minimnya hasil belajar siswa kelas 1 SDN 2 Tonatan disebabkan oleh siswa yang banyak menghabiskan waktu bermain dengan teman-temannya daripada memperhatikan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran SAVI (Somatik, Auditori, Visual, dan Intelektual) dengan media benda konkret menggunakan metode permainan pada kelas I matematika SDN 2 Tonatan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan judul model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory, Visual and Intellectual) dengan media objek konkret menggunakan metode permainan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas I SDN 2 Tonatan. Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas, yaitu ketika situasi pembelajaran membosankan siswa akan sibuk dan tidak fokus dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Penerapan model pembelajaran SAVI dengan media objek konkret menggunakan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Tonatan pada setiap siklusnya, meskipun belum optimal, dari siklus I, 20 siswa (58,83%) mendapatkan nilai lengkap dan 14 tidak selesai. siswa (41,17%). Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, yakni 30 siswa (88,54%) yang mendapatkan nilai lengkap, sedangkan hanya 4 siswa (11,76%) yang tidak menyelesaikannya.</em></p> <p><em>Kata kunci: Capaian pembelajaran; SAVI; benda beton; permainan</em></p>Fitria Nur Alfiani alfianiKurnia Hidayati
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-11-152024-11-154219320410.21154/thifl.v4i2.3953UPAYA GURU KELAS MENGHADAPI PESERTA DIDIK SLOW LEARNER DALAM SOCIAL ADJUSTMENT DI KELAS II SD TARBIYATUL ISLAM KERTOSARI BABADAN PONOROGO
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3973
<p class="Abstract" style="text-indent: 0cm; tab-stops: 409.5pt; margin: 0cm 58.2pt .0001pt 54.0pt;"><em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; color: black; font-weight: normal;">Slow Learner</span></em><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; color: black; font-weight: normal;"> merupakan suatu istilah yang lebih memperhalus perasaan dari pada mental <em>deficiency</em>, yang termasuk dalam kategori ini anak-anak yang terbelakang dalam mata pelajaran tertentu di sekolah seperti anak terlambat khusus dalam hal membaca, menulis, atau membaca-menulis, maupun berhitung, bicara dan sebagainya. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; font-weight: normal;">Hal demikian perlu adanya strategi pembelajaran khusus yang dilakukan oleh guru agar seluruh proses pembelajaran dapat tersampaikan kepada peserta didik dan terdapat kesetaraan penerimaan materi dengan anak-anak reguler dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas upaya guru kelas menghadapi peserta didik <em>slow learner </em>dalam <em>social adjustment</em> di kelas II SD Tarbiyatul Islam Kertosari, karena demikian dapat mempengaruhi motivasi maupun minat belajar peserta didik tersebut dan tentunya akan mempengaruhi juga <em>Social Adjustment</em> atau kemampuan individu dalam penyesuaian sosial serta kemampuan berpartisipasi dalam kelompok sosial. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bentuk <em>slow learner</em> di Kelas II SD Tarbiyatul Islam Kertosari Babadan Ponorogo, 2) Mendeskripsikan cara guru kelas dalam menghadapi peserta didik <em>slow learner</em> dalam <em>social adjustment</em> di Kelas II SD Tarbiyatul Islam Kertosari Babadan Ponorogo, 3) Mendeskripsikan karakteristik <em>social adjustment</em> di kelas II SD Tarbiyatul Islam Kertosari Babadan Ponorogo. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif, Dimana data diperoleh dari orang dan perilaku yang dapat diamati melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Apabila dilihat dari segi tempat penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan <em>(field research)</em> yang berusaha meneliti atau melakukan studi observasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Tarbiyatul Islam Kertosari, Babadan, Ponorogo, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) </span><span class="fontstyle01"><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt;">Bentuk slow learner di kelas II yaitu terdiri dari 3 bentuk yaitu aspek intelegensi, aspek Bahasa, dan aspek moral. (2) </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10.0pt; color: black; font-weight: normal;">Cara guru kelas dalam menghadapi peserta didik <em>slow learner </em>adalah melatih masing-masing anak untuk membaca, menulis, serta berhitung dengan menambah waktu belajar, memfasilitasi adanya majalah dinding, pojok baca pada tiap-tiap kelas. (3) Karakteristik <em>social adjustment</em> di kelas II menunjukkan bahwa mereka masih belum bisa untuk menyesuaikan diri terhadap guru, teman sekelasnya maupun lingkungan sekolah, mereka belum mampu mereaksi tuntunan sosial secara tepat dan wajar serta belum mampu berpartisipasi dalam kelompok sosial dan menyenangkan orang lain.</span></p>Lukluk’il Maynora AlfineEvi Muafiah
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-022024-12-024220521710.21154/thifl.v4i2.3973Pembentukan Karakter Peduli Sosial Pada Peserta Didik Kelas V Melalui Pendidikan Pancasila di SDN 1 Pakunden Ponorogo
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3975
<p>Peduli sosial merupakan karakter yang perlu dibiasakan pada peserta didik sejak dini di usia sekolah dasar. Namun pada saat ini ada beberapa peserta didik yang kurang memiliki rasa peduli terhadap temannya seperti tidak mau membantu teman yang kesulitan. Maka, pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik dapat dilakukan dengan pembiasaan agar mereka menjadi terbiasa untuk melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik kelas V melalui pendidikan Pancasila di SDN 1 Pakunden Ponorogo; dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik kelas V melalui pendidikan Pancasila di SDN 1 Pakunden Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembentukan karakter peduli sosial pada peserta didik kelas V melalui pendidikan Pancasila di SDN 1 Pakunden Ponorogo dilakukan dengan pembiasaan sikap tolong menolong, pembiasaan sikap tenggang rasa atau empati, pembiasaan melakukan aksi sosial, dan pembiasaan membangun kerukunan. Peserta didik kelas V juga sudah menunjukkan pembiasaan sikap tolong menolong, sikap tenggang rasa atau empati, melakukan aksi sosial, dan membangun kerukunan. (2) Faktor pendukung dalam pembiasaan sikap tolong menolong, sikap tenggang rasa atau empati, melakukan aksi sosial, dan membangun kerukunan peserta didik kelas V yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengaruh media sosial.</p>Yahya Binar UnsyayainiElfi Yuliani Rochmah
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-022024-12-024221823310.21154/thifl.v4i2.3975Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Team Game Tournament Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3994
<p>The development of Team Game Tournament-based student worksheets in the<br>Mathematics subject on fraction calculation operations was developed because<br>innovation was needed in creating a fun learning concept. Therefore, this<br>research aims to produce TGT-based student worksheets, to find out the<br>effectiveness of using TGT-based student worksheets on learning outcomes.<br>This type of research is Research and Development (R&amp;D) with the ADDIE<br>stages applied to the VB MIN 7 Magetan class. The research results for<br>product feasibility from validation by two validators are presented in<br>descriptive analysis with the feasible category. In the instrument, users are<br>declared eligible to obtain an average percentage of 82%. Meanwhile, the<br>effectiveness of TGT-based Student Worksheets on learning outcomes was<br>calculated using the N-Gain Score, getting an average of 0.74 with a high<br>classification, while the average of the N-Gain Percent was 73.86 with a fairly<br>effective classification.</p>Alifia Mutia RafifahAnis Afifah
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-022024-12-024223424710.21154/thifl.v4i2.3994PENERAPAN PROGRAM REDUCE, REUCE, RECYCLE (3R) DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN, KREATIF, DAN TANGGUNG JAWAB DI SDIT QURROTA A’YUN PONOROGO
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3976
<p>Karakter merupakan suatu sistem keyakinan dan kebiasaan yang mendorong tingkah laku seseorang. Penerapan nilai-nilai karakter yaitu seperti karakter peduli lingkungan, kreatif, tanggung jawab. Seorang siswa harus memiliki karakter tersebut agar terbiasa hidup sehat, kreatif serta mempunyai jiwa tanggung jawab dalam dirinya. Karakter peduli lingkungan, kreatif, tanggung jawab dapat dibentuk melalui berbagai cara salah satunya melalui penerapan program 3R. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan program 3R dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan, mendeskripsikan penerapan program 3R dalam menumbuhkan karakter kreatif, mendeskripsikan penerapan program 3R dalam menumbuhkan karakter tanggung jawab. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yang dilakukan di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo. Data yang diperoleh dari hasil obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah redusi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Penerapan Program 3R dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yaitu dengan membiasakan dan mengajak siswa untuk memilah sampah dengan membedakan mana sampah organik dan mana sampah anorganik, Penerapan Program 3R dalam menumbuhkan karakter kreatif di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yaitu dengan guru berperan untuk mengajak anak membuat sebuah karya yang terbuat dari sampah, Penerapan Program 3R dalam menumbuhkan karakter tanggung jawab di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yaitu dengan memberikan pemahaman yang sederhana tentang lingkungan dengan cara bercerita atau aktivitas yang menarik.</p>Annisa WulandariMukhlison Effendi
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-042024-12-044224825710.21154/thifl.v4i2.3976Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membentuk Sikap Nasionalisme Siswa SDN Tambakbayan Ponorogo
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3982
<p>Tujuan dari penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan langkah-langkah<br>pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka dalam membentuk sikap Nasionalisme.<br>(2) Mendeskripsikan kegiatan apa saja program ekstrakurikuler pramuka dalam<br>meningkatkan sikap nasioalisme. (3) Mendeskripsikan implikasi dari<br>ekstrakurikuler Pramuka dalam meningkatkan sikap nasioalisme.Adapun<br>metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis<br>penelitia studi kasus dan pendekatan yang dilakukan di SDN Tambakbayan<br>Ponorogo. Data yang diperoleh dari hasil obsevasi, wawancara dan<br>dokumentasi. Sedangkan pendekatan penelitian menggunaan dan jenis<br>penelitian studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teori<br>Milles, Huberman, dan Saldana yaitu kondensasi data, penyajian data dan<br>penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa (1)<br>Langkah-langkah dalam pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka meliputi<br>persiapan materi, pelaksanaan kemudian evaluasi. (2) Program kegiatan<br>ekstrakurikurer Pramuka kegiatan dalam program kerja Pramuka dibuat sesuai<br>dengan SKU serta Silabus Pramuka Penggalang. Adapun kegiatanya seperti<br>PBB, kode kehormatan pramuka, lagu wajib nasional dan daerah, berbagai<br>materi pramuka, berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan, (3) Implikasi<br>kegiatan ekstrakurikuler Pramuka menghasilkan dampak yang positif bagi<br>siswa, terutama bagi pembentukan sikap Nasionalisme siswa. Pramuka bisa<br>menjadi wadah pembentukan karakter siswa, pengembangan keterampilan,<br>memberikan pengalaman belajar holistik, dan memberikan kesempatan bagi<br>siswa untuk berprestasi dalam kompetisi.</p>Esy KarinaLukman Hakim
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-042024-12-044225827110.21154/thifl.v4i2.3982Pengembangan Media MoonOptiX sebagai Inovasi Pembelajaran IPA Terintegrasi Materi Fase Bulan untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/4068
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Seiring perkembangan teknologi dan informasi, pemahaman mendalam tentang fase bulan menjadi bagian penting dalam pembelajaran astronomi. Kesulitan siswa dalam memahami materi menjadi tantangan para pendidik untuk mengembangkan media pembelajaran. Salah satunya yaitu media pembelajaran 3D bernama MoonOptiX. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran visual interaktif yang lebih efektif dibanding metode konvensional pada umumnya dengan mengintegrasikan teknologi optik dan melibatkan indra penglihatan, yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran konsep fase bulan. Metode Research and development diterapkan melalui pengembangan alat peraga media pembelajaran MoonOptiX. Prosedur penelitian menggunakan teknik kuesioner dengan analisis data model ADDIE. Berdasarkan hasil validasi ahli media pembelajaran menunjukkan tingkat rata-rata dari tiga validator sebesar 92,78% memiliki kriteria sangat valid. Hasil uji efektifitas media setelah disimulasikan terhadap siswa melalui kuesioner yang berisi soal latihan, didapatkan dari materi indra penglihatan sebanyak 95,96%, materi fase bulan sebanyak 92,37%, dan terendah pada alat optik cermin sebanyak 82,83%. Dari persentase tersebut didapatkan hasil rata-rata efektifitas 90,38% yang termasuk dalam kategori “Sangat Efektif”. Berdasarkan hasil yang didapatkan setelah penelitian, MoonOptiX efektif sebagai media pembelajaran IPA untuk siswa SD/MI kelas VI, dalam mengintegrasikan materi fase bulan, alat optik, dan indera penglihatan.</p> <p><strong>Kata kunci: Fase bulan, media pembelajaran 3D, MoonOptiX, , research and development</strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Along with the development of technology and information, an in-depth understanding of the phases of the moon is an important part of learning astronomy. The difficulty of students in understanding the material is a challenge for educators to develop learning media. One of them is a 3D learning media called MoonOptiX. This research aims to develop interactive visual learning media that is more effective than conventional methods in general by integrating optical technology and involving the sense of sight, which can be applied to learning the concept of the moon phase. Research and development method was applied through the development of MoonOptiX learning media props. The research procedure uses a questionnaire technique with ADDIE model data analysis. Based on the results of learning media expert validation, the average level of the three validators is 92.78%, which has very valid criteria. The results of the media effectiveness test after being simulated on students through a questionnaire containing practice questions, obtained from the material of the sense of sight as much as 95.96%, the material of the moon phase as much as 92.37%, and the lowest on the optical mirror tool as much as 82.83%. From these percentages, the average effectiveness result is 90.38% which is included in the “Very Effective” category. Based on the results obtained after the research, MoonOptiX is effective as a science learning media for grade VI SD / MI students, in integrating the material of the moon phase, optical devices, and the sense of sight.</em></p> <p><strong><em>Keywords: 3D learning media, MoonOptiX, Phases of the moon, research and development</em></strong></p>Fidya Ayu FatayaFirly Urbatussa'adahDesy RahmawatiAsep Nadhif AlbaihaqiRahmi Faradisya Ekapti
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-042024-12-044227228810.21154/thifl.v4i2.4068PERAN ASESMEN DIAGNOSTIK DENGAN PENDEKATAN PERSONAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP MATERI
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/thifl/article/view/3665
<p><em>Kebutuhan siswa yang beragam tentunya membuat guru harus tepat dalam memilih strategi pembelajaran. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami materi membuat penelti melakukan perbaikan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan asesmen diagnostik yang dintegrasikan dengan pendekatan personal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi bagaimana pendekatan personal dalam pengajaran dan pembelajaran dapat disesuaikan dengan hasil asesmen diagnostik siswa serta menemukan strategi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman materi siswa secara personal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di SDN Kalipenggung 01 Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang dengan subjek siswa kelas satu yang berjumlah 18 siswa. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi lembar penilaian asesmen diagnostik siswa. Hasil peneitan ini menunjukkan bahwa asesmen diagnostik dilakukan dalam tiga tahap yaitu asesmen diagnostik(pretest), asesmen formatif dan asesmen sumatif yang hasilnya digunakan sebagai acuan pemetakan kelompok belajar. Strategi pembelajaran dengan pendekatan personal disesuaikan dengan kelompok belajar dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Strategi pembelajaran dengan pendekatan personal yang digunakan peneliti yaitu metode bernyanyi, bercerita, permainan kartu kata dan pemecahan masalah melalui pembuatan projek. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi salah satu cara bagi guru untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.</em></p>Majidatun Ahmala
Copyright (c) 2024 AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
2024-12-112024-12-114228930910.21154/thifl.v4i2.3665