Shalawatan Air Hujan Sebagai Media Komunikasi Untuk Mensosialisasikan Manfaat Air Hujan
Abstract
Hujan merupakan anugerah Allah SWT yang memiliki segudang manfaat. Sekaligus menjadi misteri karena proses turunnya dari langit. Stigma lama membuat orang-orang menistakan air hujan. Melalui Shalawatan Air Hujan komunikan diajak untuk melihat, mediskusikan dan diberikan wawasan bahwa air hujan memiliki sisi yang baik yang tak banyak diketahui. Shalawatan Air Hujan menjadi media untuk menginformasikan berbagai manfaat itu. Dengan pendekatan kultural melalui kebudayaan lokal dan penambahan wawasan secara global, masyarakat perlahan diberikan stimulus secara verbal atau dan nonverbal melalui berbagai benda simbolik. Rumusan masalah pada penelitian ini menekankan pada tiga poin. Pertama, bentuk komunikasi. Kedua, tipologi komunikasi. Ketiga adalah berbicara mengenai efektivitas komunikasi yang terjadi. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan berbagai bentuk komunikasi yang terbangun pada saat mensosialisasikan manfaat air hujan ditengah masyarakat yang notabennya tidak begitu memperhatikan manfaatnya. Untuk menjawab rumusan masalah yang ada peneliti menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini komunikasi dianggap efektif apabila tingkat continuitas penggunaan air hujan meningkat. Sehingga bentuk dan tipe komunikasi yang digunakan bisa efektif diterapkan pada masyarakat. Hasil dari penelitian ini memberikan penjelasan bahwa pertama, bentuk komunikasi pada kegiatan ini menggunakan komunikasi verbal dan Non-verbal. Kedua, Tipologi komunikasi yang digunakan pada kegiatan ini menekankan pada teori komunikasi Intrapersonal, komunikasi interpersonal, dengan memfokuskan pada kelompok kecil atau kelompok skala besar. Ketiga, efektivitas komunikasi yang berlangsung pada kegiatan ini menggunakan unsur komunikasi yang komplit (sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik serta gangguan). Komunikasi yang dibangun bersifat menyeluruh sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima oleh masyarakat dalam skala umum. Dengan menambahkan metode persuasi maka audien mampu semakin terpersuasi dengan pesan yang disampaikan oleh pembuat acara. Selain itu, penggunaan komunikasi massa juga terlibat didalamnya sehingga sifat daripada kegiatan ini bersifat linier dan bukti yang cukup efektif adalah ketika audien menghubungi kembali untuk mengonsumsi air hujan atau sekedar belajar tentang air hujan.
Copyright (c) 2024 Ina Imroatul Maimunah, Muhamad Nurdin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.