MAKNA FUNGSIONAL PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM PROSESI TINGKEBAN ADAT JAWA

STUDI LIVING QURAN DI DESA LEMBAH, BABADAN, PONOROGO

  • Ilyas Abdul Aziz Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Muh Tasrif Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Keywords: Tingkeban, Makna, Fungsional, Living Quran

Abstract

Artikel ini menganalisis pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam prosesi tingkeban. Penelitian ini bertujuan menganalisis prosesi dan makna fungsional dari pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam prosesi tingkeban. Penelitian ini menggunakan teori fungsional Malinowski dan Living Quran perspektif fungsional Ahimsa-Putra dalam analisanya. Hasil penelitian menunjukkan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an pada prosesi tingkeban memiliki makna fungsional, yaitu, Pertama, fungsi keagamaan, tingkeban menjadi sarana untuk berdoa, ajang untuk menjalin silaturahmi, serta sarana untuk menghidupkan Al-Qur’an melalui amaliah tradisi. Kedua, fungsi sosio-kultural, tingkeban menjadi sarana untuk memenuhi aspek biologis, seperti kebutuhan sosial dan kebutuhan tercukupinya makanan. Tingkeban juga menjadi sarana untuk memenuhi aspek psikologis, seperti kebutuhan dukungan moral, dukungan mental, hati yang puas, dan dukungan psikis, serta dukungan secara lahir dan secara batin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan untuk pengumpulan data bersumber dari sumber primer: hasil wawancara dan dokumentasi foto kemudian sumber sekunder yaitu buku bacaan dan atau artikel jurnal.

Published
2022-09-04
How to Cite
Abdul Aziz, I., & Tasrif, M. (2022). MAKNA FUNGSIONAL PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM PROSESI TINGKEBAN ADAT JAWA : STUDI LIVING QURAN DI DESA LEMBAH, BABADAN, PONOROGO. JUSMA: Jurnal Studi Islam Dan Masyarakat, 1(2), 57-69. https://doi.org/10.21154/jusma.v1i2.641
Section
Articles