Moderasi Beragama Dalam Perspektif Tafsir Ibnu Katsir
Abstract
Pada era globalisasi sekarang ini, dikalangan masyarakat bermunculan tafsir agama yang terjebak pada pemahaman ekstrim kanan dan ekstrim kiri atau dikenal dengan sikap berlebih-lebihan. Hal ini menjadi polemik yang terus berkelanjutan. Pada realitas sosialnya dalam syariat Islam tidaklah dikenal pembenaran terhadap sikap ekstrim. Menyikapi dari pemahaman berlebihan dalam beragama betapa pentingnya sikap moderat, serta menerangkan posisi umat Islam sebagai umat yang moderat dan terbaik. Berbagai macam penafsiran terkait moderasi beragama di dalam kitab tafsir, hal ini memunculkan banyak persepsi di kalangan masyarakat tentang cara bersikap dalam beragama. Berdasarkan kajian penulis, tafsir Ibnu Katsir memberikan komentar terkait makna dari moderasi beragama. Dalam penafsirannya, Ibnu Katsir menjelaskan maqasid dari ayat-ayat yang mengandung makna moderasi beragama dengan jelas dan singkat sehingga penafsiran moderat dapat mudah dipahami dan terealisasikan dalam kehidupan. Berdasarkan dari hal diatas, penulis tertarik menjadikannya sebagai bahan penelitian sebagai tugas akhir dengan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) menjelaskan bentuk dan corak penafsiran yang dipakai di dalam tafsir Ibnu Katsir. (2) menjelaskan penafsiran moderasi beragama menurut tafsir Ibnu Katsir. Adapun jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan medote kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dokumentasi yang mengambil dari sumber al-qur’an dan kitab-kitab tafsir. Analisis yang digunakan adalah analisis metode deskriptif analitik yakni yang pengumpulan dan penyusunan data dalam bentuk deskripsi dan disertai dengan analisis terhadap data yang telah diperoleh tersebut lalu menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan penulis yaitu bahwa Tafsir Ibnu Katsir menggunakan metode tahlili yang mana dalam menjelaskan tafsirannya dengan memakai bahasa yang singkat dan jelas langsung pada maqasid dari ayat yang dibahas. Selain itu juga memasukkan dari berbagai riwayat hadis dan disertai dengan contoh. Ada beberapa ayat didalam ibnu katsir yang menjelaskan arti moderasi agama yang yang tertulis dalam konsep wasathiyyah yaitu diantaranya (1) Q.S. Al-baqoroh ayat 142-143 memakai lafadz wasatun, (2) Q.S. Al-maidah ayat 89 memakai ayat Ausath, dan Q.S. Al-Qalam ayat 28 memakai lafadz Ausathum. Lafatdz pada ayat tersebut menjelaskan makna moderasi beragama yang terkonsep dalam sebuah konsep yaitu wasathiyyah yang berarti mengambil jalan tengah dalam beragama dan tidak memaksakan kehendak. Dalam penafsiran Ibnu Katsir juga terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang ciri- ciri moderasi beragama, diantaranya (1) Surat Ali Imron ayat 159, nilai moderasi beragama yang terdapat dalam ayat adalah berbuat baik (2) Surat Al baqoroh ayat 142-144, yang mana nilai moderasi beragama yang termanifestasi dalam perintah untuk bersikap bijaksana (3) Surat Ali imron ayat 191-195, yang mana nilai moderasi beragama yang terdapat dalam ayat adalah bahwa kita sebagai manusia harus berbuat baik (4) Surat al Hujurat ayat 13, yang mana nilai moderasi beragama yang terdapat dalam ayat adalah untuk saling menghargai sesama, mengenal dan bersinergi dalam mencapai tujuan bersama.
Copyright (c) 2024 Ibnu Achmad, Aksin Aksin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.