Konsep Kebahagiaan Perspektif Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar
Abstract
Perkembangan arus modern membawa perubahan dunia menjadi serba cepat dan mudah. Segala hal dapat terwujud hanya dengan kendali jempol saja, sehingga zaman ini diperkirakan menjadi zaman kenikmatan dan kebahagiaan. Namun, pada realitanya banyak manusia tidak merasakan kebahagiaan itu, banyak peristiwa-peristiwa baru terjadi dan belum pernah ada pada masa modern seperti maraknya korupsi, pernikahan sesame jenis gay, seorang anak membunuh ayahnya serta peritiwa lainnya. Dalam proses mendapatkan kebahagiaan, manusia memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengusahakannya. Banyak ilmuwan, filsuf, maupun tokoh lain yang berpendapat tentang makna kebahagiaan. Namun, kaitannya dengan hal ini penulis ingin meneliti dari sudut pandang mufassir tentang kebahagiaan(As-sa’a>dah) dalam Al-Quran mengandung nuansa anugerah Tuhan setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan. Kata as-sa’a>dah sering digunakan dalam pemaknaan bahagia yang sifatnya dunia dan akhirat. Sebagaimana kebahagiaan duniawi bisa menjadi salah satu jalan menuju kebahagiaan ukhrawi. Berbeda halnya dengan kata fala>h (beruntung), naja>t (selamat), naja>h (berhasil).
Copyright (c) 2024 Rofiatul Hanifah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.