AKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI MEDIA MUHASABAH DIRI PADA WARGA BINAAN PEREMPUAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B NGAWI
Abstract
Lembaga pemasyarakatan merupakan suatu tempat dimana individu menjalani masa hukuman atas tindakannya. Individu yang masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan akan merasakan beragam emosi negatif yang membuat mereka merasa stress. Untuk mengatasi hal tersebut, metode katarsis ringan seperti Expressive Writing sangat membantu karena mudah untuk dilakukan. Expressive Writing sendiri adalah aktivitas yang biasa dilakukan warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Ngawi dalam bentuk buku diary untuk melepaskan emosi yang tertahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi emosi warga binaan perempuan di Lapas Kelas II B Ngawi dan manfaat Expressive Writing yang mereka rasakan. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kondisi emosi yang dirasakan warga binaan perempuan di Lapas Ngawi adalah sedih, cemas, marah, nyaman, senang dan bahagia. Dalam hal aktivitas menuliskan perasaan dalam buku diary (Expressive Writing) yang dilakukan oleh warga binaan sebagai sarana menelaah diri sendiri atau muhasabah, didapatkan hasil bahwa manfaat yang dirasakan oleh warga binaan setelah melakukan aktivitas Expressive Writing adalah merasa lega karena mengurangi beban hati dan pikiran dan juga merasa nyaman karena dapat menuangkan perasaan dengan leluasa.
Copyright (c) 2023 Muhammad Dimas Taufiqur Rahmatullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.