Preferensi Pengusaha Muslim Desa Bangunsari Dalam Pembiayaan Modal Kerja Melalui Pendekatan Integratif Antara Prinsip-Prinsip Syariah dan Teori Pilihan Rasional

  • Bimantara Eka Putra Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia
  • Husna Ni'matul Ulya Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia
Keywords: Preferensi, Pengusaha, Syariah, Rasional

Abstract

Abstract: Compared to the surrounding villages, Bangunsari has fairly complete facilities ranging from agencies and offices, schools and education, recreational and sports facilities, culinary delights, etc. Preference is a person's tendency to choose or prioritize something. A consumer is every person who buys, uses or consumes various types of goods and services to fulfil the most basic needs and actualize himself. This research aims to analyze the preferences of Muslim entrepreneurs in Bangunsari Village in financing working capital, the factors behind the preferences of Muslim entrepreneurs in Bangunsari Village, and the integration between sharia principles and rational choice theory. Researchers use a qualitative approach with field research for data collection techniques used by researchers, namely observation, interviews and documentation. The research location is Bangunsari Village, Dolopo District, Madiun Regency, East Java. From the research that has been carried out, the author can conclude that Muslim entrepreneurs in Bangunsari Village determine their preferences based on price or interest in financing, quality of service such as financing and disbursement processes, and tangibles or facilities and affordable access. The integration of Sharia principles and rational choice theory in forming Muslim entrepreneurs' preferences in capital financing means that although Muslim entrepreneurs in the Bangunsari village prefer to carry out financing in conventional banks and ignore usury, they do not simply ignore other Sharia principles such as gharar which means obscurity or deception, and maysir means game or gambling. It is hoped that Sharia Banks in the Madiun area can further improve their performance, both in terms of quality and quantity, so that they can be more competitive and competitive in terms of Brand Image, profit sharing percentage, and easy and fast financing processes and requirements.

Abstrak: Dibandingkan dengan desa desa di sekitarnya, bangunsari merupakan desa dengan fasilitas yang cukup lengkap mulai dari instansi maupun perkantoran, sekolah maupun pendidikan, wahana rekreasi maupun olahraga, kuliner, dan lain sebagainya. Preferensi merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih atau mengutamakan sesuatu hal. Konsumen adalah setiap orang yang melakukan tindakan membeli, menggunakan atau mengonsumsi berbagai jenis barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan yang paling dasar sampai dengan kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya. Dalam penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis preferensi pengusaha muslim Desa Bangunsari dalam melakukan pembiayaan modal kerja, faktor-faktor yang melatarbelakangi preferensi pengusaha muslim desa bangunsari, serta integrasi antara prinsip syariah dan teori pilihan rasional. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan). Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu obaservasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian bertempat di Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengusaha muslim Desa Bangunsari dalam menentukan preferensinya berdasarkan harga atau bunga dalam pembiayaan, kualitas pelayanan seperti proses pembiayaan dan pencairan, dan juga tangibles atau fasilitas dan juga akses yang terjangkau. Integrasi prinsip-prinsip syariah dan teori pilihan rasional dalam membentuk preferensi pengusaha muslim dalam pembiayaan modal yakni walaupun para pengusaha muslim desa bangunsari lebih memilih untuk melakukan pembiayaan di bank konvensional dan mengabaikan riba, namun mereka tidak begitu saja mengabaikan prinsip-prinsip syariah lainnya seperti gharar yang berarti ketidakjelasan atau menipu, dan maysir yaitu permainan atau judi. Bank Syariah di wilayah madiun diharapkan dapat lebih meningkatkan performanya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas agar dapat lebih bersaing dan kompetitif dari segi Brand Image, persentase bagi hasil, dan proses serta persyaratan pembiayaan yang mudah dan cepat.

Published
2023-12-29
Section
Articles